
Menguji Pasar Sebelum Berbisnis dengan Pendekatan Konsep Tes
11 December 2024
Tidak hanya survei yang dilakukan oleh Clove Research saja, tapi ada juga banyak survei yang mengungkapkan bahwa Gen Z sangat berminat menjadi pengusaha daripada menjadi pekerja atau karyawan. Salah satu alasannya adalah cita-cita memiliki keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan (work life balance) akan lebih mudah tercapai bila melalui jalur wirausaha.
Lalu, pertanyaan selanjutnya yang akan muncul adalah “Usaha apa, ya? Kira-kira laku gak ya?”
Dalam dunia bisnis, pengembangan produk memiliki risiko yang cukup tinggi, bahkan ide yang paling brilian pun dapat gagal tanpa validasi yang tepat. Jadi, apakah new business owner ini sudah memiliki konsep produk atau konsep usaha? Baiknya, sebelum membuka sebuah usaha, Anda perlu mengecek apakah ide atau konsep produk usaha yang Anda punya betul-betul dibutuhkan oleh konsumen.
TES KONSEP (CONCEPT TEST)
Pengujian konsep adalah alat yang ampuh untuk membantu new business owner atau sebuah merek menjembatani kesenjangan antara imajinasi dan realitas pasar. Konsep tes adalah titik pemeriksaan kritis di mana ide-ide inovatif mampu menghadapi juri terberat mereka, yaitu konsumen. Dengan mengukur reaksi konsumen dan menginvestasikan sumber daya yang besar, new business owner ataupun merek dapat menyempurnakan fitur-fitur produk, pesan, dan memastikan visi agar selaras dengan permintaan pasar.
Lalu, mengapa proses ini sangat penting? Survei yang dilakukan Clove Research menunjukkan bahwa 95% produk baru gagal memenuhi harapan pembuatnya dan konsep tes menawarkan jalan keluar.
Beberapa fungsi konsep tes sebelum membuka usaha:
1. Memastikan apakah konsep/ide produk dan usaha Anda benar-benar dibutuhkan konsumen
2. Menghindari usaha yang tidak berjalan dalam jangka panjang karena tidak diterima dengan baik oleh konsumen
3. Menentukan segmen konsumen yang paling tepat untuk usaha Anda
4. Menghimpun masukan dan saran dari calon konsumen untuk perbaikan konsep produk dan usaha sebelum launching
Bagaimana mengevaluasi konsep produk?
1. Siapkan konsep atau deskripsi terkait dengan produk yang akan ditawarkan dari sisi jenis atau kategori produk, deskripsi produk (varian, rasa, aroma, dan atribut produk lainnya), kandungan/komposisi yang terkandung, hingga benefit atau manfaat apa yang akan ditawarkan kepada calon konsumen
2. Fokus kepada keunikan atau pembeda dari produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk sejenis yang ada di market
3. Gunakan pernyataan fungsional maupun emosional yang bisa diberikan oleh produk
4. Ujikan konsep produk yang dimiliki melalui Focus Group Discussion (FGD) dari beberapa segmen konsumen yang berbeda
5. Eksplorasi konsumen untuk bisa memberikan penilaian mereka terhadap konsep produk dari sisi penilaian negatif dan positif, hingga apa yang mereka sarankan atau harapkan dari produk. Hal ini akan menghasilkan konsumen tertarik untuk membeli di masa yang akan datang
Seiring dengan perkembangan konsep tes, new business owner maupun sebuah merek akan lebih siap untuk menavigasi dunia pengembangan produk yang kompleks.
You might interest with this too

