

Tren Ekonomi & Belanja Konsumen Akhir 2025: Santai Tapi Paham
24 September 2025
Mau tahu gimana kondisi ekonomi dan perilaku belanja orang Indonesia di akhir tahun 2025 nanti? Artikel ini akan mengupasnya dengan bahasa yang lebih santai, tapi tetap isinya daging semua. Ini penting banget biar strategi bisnis atau jualanmu enggak salah langkah.
Ekonomi Stabil, Tapi Tetap Waspada!
Secara umum, ekonomi Indonesia di kuartal akhir 2025 diprediksi cukup stabil. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 4,6% sampai 5,4%. Angka ini memang bagus, tapi ada juga lho lembaga lain yang lebih hati-hati, memprediksi di angka 4,7% saja. Ini artinya, kita harus siap-siap bahwa pertumbuhannya mungkin tidak sepesat yang diharapkan. Apalagi, konsumsi atau belanja pribadi masyarakat diprediksi agak melambat. Buat kamu yang jualan, ini sinyal penting untuk punya rencana cadangan.
Untuk urusan harga-harga barang (inflasi), kayaknya sih bakal terkendali. Tapi, ada potensi sedikit kenaikan karena PPN naik jadi 12% di awal tahun. Nah, yang menarik adalah suku bunga. BI diprediksi akan mempertahankan suku bunganya di angka yang stabil. Kalau suku bunga stabil, orang-orang jadi lebih enteng buat cicil-cicil atau pinjam uang, dan ini bisa sedikit menghidupkan daya beli.
Meski begitu, jangan lupa, ekonomi global juga berpengaruh. Kebijakan dagang dari negara lain, terutama Amerika Serikat, bisa membawa ketidakpastian. Ini bisa memengaruhi ekspor dan nilai tukar Rupiah. Jadi, kuncinya adalah fleksibel dan bisa beradaptasi dengan perubahan.
Belanja Tetap Jalan, Tapi Lebih Cerdas!
Ini dia yang paling seru. Walaupun pertumbuhan ekonomi melambat, orang Indonesia ternyata tetap optimis! Indeks Keyakinan Konsumen masih tinggi, artinya banyak yang yakin kalau ekonomi akan membaik. Ini bikin kita punya tipe konsumen yang unik: mereka sekarang lagi super hati-hati soal uang, tapi tetap punya harapan buat masa depan. Nah, inilah kuncinya! Mereka enggak berhenti belanja, kok. Hanya saja, prioritasnya berubah. Sekarang, mereka lebih fokus ke menabung dan bayar utang. Makanya, belanja barang-barang mewah, renovasi rumah, atau nongkrong di luar jadi agak berkurang. Ini sudah terlihat dari pola belanja saat Ramadan 2025, di mana orang-orang lebih mager jalan-jalan dan uang yang beredar juga enggak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Namun, ada satu hal yang booming banget: bayar pakai cicilan atau pinjaman online. Banyak yang pakai layanan Buy Now, Pay Later (BNPL) lho, sampai 37,9% konsumen! Ini bukan berarti mereka boros, tapi mereka cerdas dalam mengatur keuangan. Mereka pakai BNPL buat beli barang yang diinginkan, apalagi pas lagi ada promo gede-gedean, tanpa harus langsung menguras tabungan. Ini pola yang wajib banget kamu pahami.
Jadi, tantangan dan peluang di akhir tahun 2025 adalah gimana caranya bisa meyakinkan konsumen yang hati-hati ini. Mereka bukan cuma cari harga paling murah, tapi nilai yang paling cerdas.
Strategi pemasaranmu enggak bisa cuma obral harga saja. Pesan yang disampaikan harus lebih dalam, misalnya: "Ini investasi jangka panjang," atau "Ini kemewahan yang cerdas," atau "Bayar lebih cerdas, bukan lebih banyak." Dan yang paling penting, tawaranmu harus terintegrasi dengan opsi BNPL. Jadikan BNPL bagian dari penawaranmu, bukan cuma tambahan, karena itu yang dicari konsumen saat ini.
Mungkin anda akan menyukai ini

