
Masa Depan Belanja: AR & VR Membentuk Pengalaman Baru di Dunia Ritel Kosmetik
26 December 2024
Dalam lanskap ritel yang terus berubah, teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kini menjadi ujung tombak dalam menciptakan pengalaman belanja yang memikat, terutama di toko kosmetik. Teknologi ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi pelanggan, tapi juga menghadirkan cara baru bagi mereka untuk mencoba, memilih, serta akhirnya membeli produk dengan lebih percaya diri. Pembahasan ini pernah Clove Research kemukakan pada artikel sebelumnya. Namun, Clove akan coba lebih memperjelas situasi dan manfaat yang akan diterima lebih baik oleh user.
Apa itu AR dan VR?
- Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan elemen digital dengan dunia nyata. AR memungkinkan pengguna melihat produk atau fitur tambahan melalui perangkat, seperti smartphone atau tablet. Misalnya, mencoba lipstick atau eyeshadow langsung di wajah melalui layar ponsel.
- Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang menciptakan dunia virtual sepenuhnya, memberikan pengalaman imersif melalui perangkat seperti headset VR. Di dunia ritel, VR dapat membawa pelanggan ke toko virtual, mengunjungi pameran produk, atau mengikuti tutorial kecantikan secara mendalam.
Bagaimana AR dan VR Mengubah Pengalaman Berbelanja?
1. Menciptakan Pengalaman “Try Before You Buy”
Bayangkan Anda ingin membeli foundation baru, tapi bingung memilih shade yang cocok. Dengan AR, pelanggan dapat menggunakan aplikasi toko kosmetik untuk mencoba berbagai warna foundation langsung di wajah konsumen melalui kamera ponsel. Hal ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga mengurangi kemungkinan salah beli.
2. Toko Virtual yang Selalu Terbuka
VR membawa konsep “toko tanpa batas” menjadi kenyataan. Pelanggan dapat mengunjungi toko virtual dari rumah kapan saja. Pelanggan bisa saja menjelajahi koleksi produk, mencoba tutorial makeup interaktif, atau mengikuti event peluncuran produk, seolah-olah berada langsung di toko fisik.
3. Personalisasi Tingkat Tinggi
Dengan bantuan AR, toko kosmetik dapat memberikan rekomendasi produk yang sangat personal. Misalnya, menggunakan data dari pengujian AR, pelanggan bisa mendapatkan rekomendasi warna lipstick yang sesuai dengan warna kulit atau tips penggunaan produk berdasarkan kondisi kulit mereka.
4. Pengalaman Interaksi yang Seru
AR juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan engagement pelanggan di toko fisik. Misalnya, pelanggan dapat memindai produk dengan smartphone untuk melihat tutorial pemakaian, ulasan, atau bahkan memainkan mini-games yang memberikan diskon atau hadiah khusus.
5. Mengurangi Kekhawatiran Pelanggan
Salah satu hambatan utama dalam berbelanja kosmetik adalah kekhawatiran produk yang dijual tidak sesuai setelah dibeli. Teknologi AR membantu pelanggan merasa yakin sebelum membeli. Sementara VR, membantu mereka “merasakan: pengalaman lebih mendalam dengan produk atau merek sebelum mengeluarkan uang.”
Manfaat AR dan VR untuk Toko dan Brand
Dengan adanya penggunaan AR dan VR, toko maupun brand akan merasakan benefit atau keuntungan dari sisi customer experience dan juga internal. Beberapa manfaatnya, yaitu:
- Peningkatan Konversi: Memberikan pengalaman mencoba produk secara virtual, pelanggan lebih cenderung menyelesaikan pembelian.
- Mengurangi Pengembalian Produk: Teknologi AR membantu pelanggan membuat keputusan yang lebih baik, mengurangi tingkat pengembalian produk yang memiliki harga relatif tinggi.
- Meningkatkan Loyalitas: Pengalaman belanja yang interaktif dan unik membuat pelanggan lebih terhubung dengan brand.
Sephora, L’Oreal, IKEA Mengadopsi AR dan VR
Beberapa brand besar telah membuktikan bahwa teknologi AR dan VR tidak hanya sebuah tren sementara, tapi merupakan langkah strategis untuk merevolusi pengalaman berbelanja. Berikut pembahasan singkat tentang bagaimana Sephora, L’Oreal, dan IKEA, menjadi pelopor dalam memanfaatkan teknologi ini untuk membangun hubungan baru dengan pelanggan.
- Sephora: Menggunakan aplikasi AR untuk memungkinkan pelanggan mencoba riasan wajah secara virtual melalui “Sephora Virtual Artist”.
- L’Oreal: Meluncurkan aplikasi berbasis AR untuk simulasi makeup dan analisis kulit. Inovasi dari L’Oreal yaitu aplikasi “ModiFace”.
- IKEA: Dalam sektor ritel lainnya, yaitu kategori furniture, IKEA menggunakan AR agar pelanggan dapat memvisualisasikan furniture di rumah mereka sebelum membeli dengan “Aplikasi IKEA Place”.
Integrasi AR dan VR dalam pengalaman berbelanja di toko kosmetik (dan ritel lainnya) membuka peluang besar untuk menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan, interaktif, dan personal. Di era di mana pelanggan mencari kenyamanan sekaligus keunikan, teknologi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan, tapi juga melampaui ekspektasi mereka.
Masa depan ritel adalah tentang bagaimana teknologi dapat menyentuh emosi pelanggan. Dengan AR dan VR, brand tidak hanya menjual produk tapi juga pengalaman, cerita, dan koneksi yang berharga. “Apakah Anda sebagai Brand siap menjadi bagian dari revolusi ini?”
You might interest with this too
