Dalam beberapa tahun terakhir, tren nasionalisme di kalangan milenial dan Gen Z menjadi fenomena yang semakin menonjol. Tidak hanya menunjukkan kebanggaan terhadap identitas nasional, generasi ini juga aktif mendukung produk lokal sebagai bagian dari rasa nasionalisme mereka. Tentu saja hal tersebut menjadi peluang besar bagi para local brand untuk menggabungkan elemen nasional ke dalam strategi pemasaran mereka.

Hal tersebut kemudian dibantu dengan peran media sosial yang tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu bagian penting dalam strategi pemasaran. Data dari Hootsuite pada 2023 melihat bahwa Instagram dan Tiktok menjadi platform utama untuk milenial dan Gen Z menemukan produk lokal.

Sumber: Indonesian Digital Report 2023

Selanjutnya, 68% milenial juga mengaku terpengaruh oleh rekomendasi dari influencer yang turut mempromosikan produk lokal. Melihat kesempatan itu, kolaborasi dengan influencer juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi strategi pemasaran yang efektif guna meningkatkan brand awareness dan engagement.

Selain itu, penggunaan kampanye sosial bertema nasional, seperti yang dibuat pemerintah—Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia—diyakini dapat meningkatkan penjualan produk lokal, sekaligus memperkuat loyalitas konsumen terhadap brand yang mendukung inisiatif nasional. Hal tersebut tentu saja sejalan dengan keinginan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong masyarakat membeli produk-produk lokal buatan UMKM.

Tidak salah jika kemudian para local brand memperbesar peluang untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen muda atau milenial dan Gen Z. Dengan menggabungkan elemen nasionalisme ke dalam strategi pemasaran, produk lokal bisa meningkatkan loyalitas konsumen dan mendorong penjualan ke angka yang signifikan. Ketika dilakukan dengan strategi pemasaran yang efektif, pendekatan tersebut tidak hanya sekadar relevan, tapi bisa menjadi jawaban dari kebutuhan dan keinginan para generasi milenial serta Gen Z.