Mengenal Generasi Y & Z: Membentuk Tren Belanja Masa Depan

21 November 2024

Gen Z (lahir sekitar 1997–2012) dan Gen Y atau Millennial (lahir sekitar 1981–1996), memiliki perilaku belanja yang berbeda, karena dipengaruhi oleh nilai-nilai unik, tahapan kehidupan, dan pengalaman mereka masing-masing.

Dalam perjalanan pembelian, Gen Z dan (Gen Y) menampilkan ciri atau identitas "karakter utama" yang berbeda berdasarkan motivasi, pendekatan pengambilan keputusan, dan keterlibatan mereka dengan merek. Berikut adalah masing-masing uraiannya:

Karakter Utama Gen Z dalam Purchase Journey (Perjalanan Pembelian):

1. Sang Penentu Tren dan Eksperimen

  • Gen Z menganggap diri mereka sangat individualis dan bersemangat untuk menetapkan tren atau setidaknya menjadi yang terdepan. Mereka sering mencari produk unik dan segar yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan identitas diri.
  • Mereka terbuka untuk mencoba merek baru, terutama yang direkomendasikan oleh influencer atau teman, karena mereka menyukai proses penemuan dan tidak keberatan menjelajahi merek luar yang sudah mapan.

2. Penduduk Asli Digital

  • Sebagai generasi yang lahir di era digital, mereka merasa sangat nyaman melakukan riset dan berbelanja melalui media sosial maupun saluran online. Gen Z sering menemukan produk baru di TikTok, Instagram, dan platform visual lainnya, sehingga perjalanan mereka sangat dipengaruhi oleh konten online.
  • Perjalanan belanja mereka sering melibatkan beberapa langkah: menemukan produk di media sosial, memeriksa ulasan atau video unboxing, membandingkan pilihan secara online, dan melakukan pembelian melalui aplikasi atau situs web yang mobile-friendly.

3. Pembeli Aktivis

  • Gen Z sangat peduli dengan nilai-nilai mereka, terutama isu sosial dan lingkungan, serta melihat pembelian mereka sebagai bentuk aktivisme. Mereka mendukung merek yang memperjuangkan keberlanjutan, praktik etis, dan inklusivitas.
  • Selama perjalanan pembelian mereka, Gen Z sering meneliti nilai-nilai merek, melihat praktik etika atau kredensial keberlanjutan, dan menghindari merek dengan pemberitaan negatif seputar masalah ini.

4. Pencari Kepuasan Instan

  • Gen Z memiliki ekspektasi tinggi terhadap pengalaman berbelanja yang cepat, lancar, dan pengiriman yang cepat. Mereka cenderung membatalkan pembelian jika prosesnya terlalu lambat atau rumit dan lebih memilih merek yang menawarkan pengalaman digital yang efisien.

 


Karakter Utama Millennials (Gen Y) dalam Purchase Journey (Perjalanan Pembelian):

1. Perencana Pragmatis

  • Gen Y menghargai kemudahan dan perencanaan. Mereka melakukan riset secara mendalam sebelum membeli, mengandalkan ulasan pengguna, perbandingan produk, dan rekomendasi untuk memastikan mereka mendapatkan nilai terbaik.
  • Mereka sering memeriksa beberapa platform untuk mendapatkan penawaran dan diskon, mencari cara untuk menghemat uang pada produk berkualitas tinggi yang mereka anggap bermanfaat.

2. Pencari Kualitas

  • Kualitas dan daya tahan merupakan prioritas utama bagi Gen Y, yang cenderung bersedia untuk membayar lebih demi merek dan produk terpercaya yang tahan lama. Mereka lebih menyukai merek yang memberikan garansi atau jaminan kepuasan atas produk mereka.
  • Perjalanan pembelian mereka mungkin melibatkan pembacaan ulasan atau testimoni mendalam dan menilai daya tahan produk, terutama untuk pembelian yang lebih besar atau bernilai tinggi.

3. Pembeli yang Berorientasi pada Komunitas

  • Loyalitas terhadap komunitas dan merek sangat penting bagi Gen Y, yang sering merasa memiliki ikatan dengan community suatu merek. Mereka menghargai program loyalitas dan senang menerima fasilitas atau hadiah dari pembelian mereka.
  • Mereka juga dipengaruhi oleh bukti sosial, mengandalkan ulasan dan pengalaman yang dibagikan oleh teman-teman mereka atau di forum sebelum membuat keputusan.

4. Pemburu Diskon Berbasis Teknologi

  • Meskipun mereka tidak terlalu impulsif dibandingkan dengan Gen Z, Gen Y menggunakan teknologi untuk mendapatkan penawaran terbaik. Mereka membandingkan harga di berbagai platform, menggunakan aplikasi untuk mencari diskon, dan memanfaatkan program loyalitas untuk menghemat uang.
  • Karena itu, mereka cenderung menyelesaikan perjalanan pembelian di situs web merek tersebut setelah menelusuri opsi lain atau memeriksa diskon dan penawaran khusus.

Memahami ciri-ciri ini memungkinkan merek untuk menyusun perjalanan pembelian yang selaras dengan pola pikir dan preferensi setiap generasi. Bagi Gen Z, merek dapat fokus menciptakan pengalaman yang mendalam, cepat, dan bernilai. Bagi Gen Y, merek dapat menonjolkan kualitas, kemudahan, serta keandalan sekaligus menyediakan banyak sumber daya untuk membuat keputusan yang matang dan meyakinkan.